KEUTAMAAN TASBIH


KEUTAMAAN TASBIH



1.    Dari kitab ( Zubdatul – Wa’idiin )

Ketika malam Mi’raj aku (Nabi Muhammad SAW) menyaksikan sebuah lautan yang luasnya tidak ada yang mengetahui selain Allah.Pada tepi laut itu, terdapat seekor Malaikat yang berbentuk burung.Baginya terdapat 70 sayap.Ketika ada seorang hamba Allah membaca سُبْحَانَ اللهِ, bergeraklah burung itu dari tempatnya. Jika diteruskan membaca  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, maka dibentangkan sayapnya. Jika diteruskan lagi membaca   وَلاَاِلَهَ اِللَّه  ,maka terbanglah si burung itu. Jika hamba itu meneruskan lagi dengan membaca  وَاللَّهُ اكْبَر  , maka terjunlah si burung itu kedalam lautan. Jika si hamba itu meneruskan lagi dengan membaca لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ,maka keluarlah si burung itu dari laut, lalu mengibas-ngibaskan (menggerak-gerakkan) sayapnya, maka meneteslah dari tiap-tiap sayap 70.000 tetesan air. Dan dari tiap-tiap tetesan air itu, dijadikan oleh Allah, seorang malaikat yang bertasbih, bertahlil dan beristighfar untuk pembacanya hingga datanglah hari kiyamat. (kejadian ini juga pernah disampaikan oleh KH. Moch Djamaluddin pada waktu pengajian Al-Hikam).

2.    Dari kitab ( Zubdatul – Wa’idiin )
Rasulullah SAW bersabda :  Bahwasanya Allah Ta’ala telah menciptakan sebuah tiang disisi Arasy. Dan ketika ada seorang hamba mengucapkan kalimah
لا اله الاّ الله مُحَمَّدُ رَّسُوْ لُ الله, maka bergoncanglah tiang Arasy tersebut. Lalu Allah berfirman: Diamlah Engkau, wahai tiang ! Maka jawabnya : Bagaimana aku bisa tenang kembali, sedang Tuhan belum mengampuni dosa si pembaca ! . lalu Allah Ta’ala berfirman : Aku telah mengampuni dosanya ! Setelah itu barulah si tiang itu tenang kembali.


3.    Diriwayatkan oleh Abu Amer dari Ayahnya dan neneknya, Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di balik gunung Qof terdapat sebidang tanah putih yang tiada tumbuhannya. Luas tanah itu seperti luas dunia tujuh kali, disitu penuh sesak dengan Malaikat. Sehingga andaikata sebuah jarum dijatuhkan  dari atas, niscaya terjatuh diatas salah satu dari mereka. Tiap-tiap mereka tangannya memegang bendera yang panjangnya 40 farsakh. Tiap bendera ada tulisannya “ LAAILLAAHAILLALLAAH MUHAMMADUR RASULULLAH”. Tiap-tiap malam jum’ah, mereka berkumpul dikeliling gunung itu untuk merendah diri kepada Allah dan memohon keselamatan buat ummat Muhammad SAW. Jika fajar subuh sudah terbit, mereka berdo’a Ya Allah, Ampunilah orang yang mandi hari jum’ah, mereka berdoa dengan suara tangis dan keras. Lalu Allah berfirman : Hai Malaikatku ! Apa kalian kehendaki ? Mereka menjawab: Kami berkehendak , Engkau mau mengampuni dosa Ummat Muhammad SAW. Aku telah mengampuni mereka, Jawab Allah SWT.

Oleh : Hamim Maulana Malik Ibrahim Malang

Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts

PUSTAKA NALARHUKUM.COM

Search This Blog

Blog Archive