Monogami
a. UU No. 1
Tahun 1974,
Bab I tentang Dasar
Perkawinan, Pasal 3 :
(1) Pada asasnya dalam suatu
perkawinan seorang perkawinan hanya boleh mempunyai seorang isteri, seorang
wanita hanya boleh mempunyai seorang suami
(2) Pengadilan dapat memberi
izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang, apabila
dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan
b. Inpres 1
Tahun 1991, KHI,
Bab IX, Beristeri Lebih Dari
Satu Orang,
Pasal 57
Pengadilan Agama hanya
memberikan izin kepada seorang suami yang akan beristeri lebih dari seseorang,
apabila :
a. isteri tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai isteri
b. isteri mendapat cacat badan
atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
c. isteri tidak dapat nelahirkan
keturunan
Merujuk beberapa ayat di dalam al Qur’an tentang
poligini, maka menyisakan beragam interpretasi antara yang memperkenankan dan
sebaliknya, fiqh memang mengatur detail pelaksanaan poligini sebagai respon
terhadap realitas masyarakat yang masih
melakukannya
Sumber ilmu :
KH. Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag (Guru Besar Fakultas Syariah - Uin Maulana Malik Ibrahim Malang)
KH. Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag (Guru Besar Fakultas Syariah - Uin Maulana Malik Ibrahim Malang)
No comments:
Post a Comment